Direktur Pesisir dan Lautan Kementerian Kelautan dan Perikanan Subandono Diposaptono mengatakan, agar tidak ada lagi korban yang berjatuhan akibat datangnya tsunami diharapkan, sepanjang pesisir pantai ditanami pohon cemara laut maupun mangrove.
Rencananya pohon cemara laut itu akan ditanam di area yang berada dalam radius 100 meter dari garis pantai supaya bisa menjadi kawasan pelindung atau disebut kawasan “sabuk hijau”. Tujuannya, jika tsunami datang secara tiba-tiba pohon tersebut bisa meredam gelombang tersebut.
“Ini sudah dibicarakan dengan pemerintah daerah. Nanti akan dikoordinasikan dengan Kementerian Kehutanan supaya tidak tumpang tindih,” papar Subandono Diposaptono di kantor Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Rabu (10/11) .
Subandono yang juga ahli tsunami menambahkan, pembangungan kawasan "sabuk hijau" di sepanjang kawasan pesisir pantai di Kepulauan Mentawai membutuhkan dana paling tidak Rp. 400 juta.
Subandono berharap dengan adanya “sabuk hijau”, tsunami yang telah memporak porandakan kawasan tersebut bisa diminimalisir. Sebab saat terjadi gelombang tsunami yang menyebabkan 448 orang meninggal dunia dan 56 orang lainya hilang ini banyak kawasan tersebut tidak diredam oleh tanaman pelindung yang memenuhi syarat.
Yuwono Ibnu Nugroho