Rabu, 3 Nopember 2010

Lele Menjadi Komoditas di Vietnam

Lele, banyak orang yang memandang rendah ikan berkumis yang satu ini. Namun siapa yang menyangka jika hewan yang satu ini adalah salah satu komoditas ke II di negara Vietnam. Lalu bagaimana perkembangannya di Indonesia itu sendiri?

Berbeda dengan Vietnam, jika dinegara tersebut lele merupakan salah satu komoditas yang penting serta dapat diekspor dengan baik, bahkan hingga ke negara Erpoa dan Amerika. Hal tersebut bertolak belakang dengan di Indonesia, orang mengenal lele hanya sebatas salah satu menu makanan di warung pinggir jalan. “Bahkan yang lebih memprihatinkan adalah lebih mengherankan adalah Indonesia sudah mengimpor lele dari negara Malaysia, mungkin Vietnam akan menyusul memasukan lele ke negara kita,” kata Dr. Irdika Mansur, Director for Resource Management and Communication Seameo Biotrop dalam acara silaturahmi dan halal bi halal serta ajang amal pengusaha dan pelaku agrobisnis di Karawang, Minggu (31/11).

Sebenarnya, lanjut Irdika, Indonesia bisa seperti negara Vietnam yaitu melkukan ekspor ikan lele ke negara luar seperti Amerika ataupun Eropa. Hanya saja kita perlu belajar untuk mengemas dengan baik supaya lele-lele tersebut dapat diterima di negara asing. “Caranya yaitu dengan membersihkan isi perutnya kemudian dipisahkan antara kepala dengan badannya lalu di streoforrm kemudian dimasukan kedalam mesin pendingin baru dikirim,” sarannya.

Sehingga dengan cara tersebut Indonesia dapat menambah pendapatan kas dengan cara melakukan ekspor lele ke negara luar. Namun masih ada yang menjadi kendala bagi pengembang lele, yaitu sulitnya mencari bibit berkualitas.

Irdika menambakan sulitnya mendapatkan bibit lele yang berkualitas karena  masih banyak yang memandang rendah nilai jualnya sehingga pengembangbiak sedikit pesimis untuk mengembangbiakan lele. Maka dengan adanya KIIC ini kami ingin membuktikan bahwa lele bisa di jual dengan harga yang tinggi jika di kelola dengan baik, bahkan beratnya pun bisa hingga 1 kg lebih.  “Dengan begitu lele bukan saja sebagai makanan di pinggir jalan tetapi bisa juga sebagai salah satu komoditas yang dapat di ekspor,” pungkasnya.

Yuwono Ibnu Nugroho

 
Agrina Update + Moment Update + Cetak Update +

Artikel Lain