Menteri
Pertanian (Mentan) Suswono, menyatakan, musibah yang melanda DIY dan Jawa
Tengah tidak hanya memakan korban manusia tapi juga peternakan dan hortikultura.
Namun hingga kini, Kementerian Pertanian (Kementan) belum mengetahui angka pasti
berapa banyak jumlah ternak dan hortikultura yang mati. Akan tetapi, yang jelas
hewan ternak yang paling banyak mati adalah sapi dan kambing. Sedangkan untuk
tanaman hortikultura yang menjadi korban di antaranya tanaman sayuran dan
buah-buahan.
“Untuk
tahap awal, kita evakuasi sapi-sapi yang masih hidup. Kita sudah buat satuan
pelaksana (satlak) evakuasi ternak-ternak tersebut. Itu yang menjadi prioritas
kita,” kata Suswono dalam acara pelantikan eselon I di Kementan, di Jakarta Senin
(1/11).
Setelah
di evekuasi, tambah Mentan, bagaimana caranya memberi pakan pada hewan-hewan
yang selamat dari bencana. Sebab pemberian pakan ini bukanlah pekerjaan mudah.
“Pakan hewan akan diambil dari daerah lain yang tak terkena guyuran debu
vulkanik dan ini jelas membutuhkan biaya,” tambahnya.
Dengan
adanya musibah di kawasan DIY dan Jawa Tengah, Kementan berjanji akan memberi bantuan
bagi para peternak maupun petani hortikultura yang jadi korban letusan Gunung
Merapi. Bantuan itu di antaranya berupa benih unggul, pupuk dan sarana dan
prasarana pertanian lainnya.
Kemudian,
bagi peternak, akan diusulkan kepada pemerintah agar kredit ternak sapi pada
petani bisa diputihkan. “Saat ini kondisinya tanggap darurat, kita akan mengusulkan
modal peternak sapi tersebut bisa diputihkan,” usulnya.
Sementara
itu, Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian Kementan Sumarjo Gatot Irianto
menambahkan, untuk mengembalikan sarana dan prasarana di kawasan DIY dan
Jawa Tengah akan menunggu dulu sampai kondisinya benar-benar aman. Setelah
dinyatakan aman barulah Kementan berjanji memperbaiki seluruh sarana dan
prasarana yang rusak akibat meletusnya gunung merapi.
Yuwono Ibnu Nugroho