Kelapa sawit menjadi komoditas perkebunanan yang sangat penting di Indonesia. Komersial sawit sebagai komoditas penting di Indonesia setidaknya sudah dimulai sejak 1911, ketika itu dibangun dua perkebunan sawit Kebun Pulo Raja dan Kebun Tanah Itam Ulu di Sumatera Utara yang sekarang milik PTPN IV.
“Sumatera Utara sebagai wilayah perintis perkebunan kelapa sawit di Indonesia. Hingga kini kebun-kebun Kebun Pulo Raja dan Kebun Tanah Itam Ulu masih ada dan tumbuh produktif,” kata Ketua Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Joefly Bahroeny dalam acara peluncuran perayaan Semarak 100 Tahun Kelapa Sawit Komersial di Indonesia di Hotel Borobudur, Jakarta, Jum’at (22/10).
Joefly Bahroeny mengatakan, Indonesia saat ini, sudah dikenal sebagai penghasil minyak sawit terbesar di dunia dengan nilai ekspor sekitar 16 juta ton per tahun. Harga Crude Palm Oil (CPO) sudah menembus angka US $ 1.000 per ton dan diperkirakan akan tetap stabil hingga sebulan ke depan. “Tantangan produktivitas minyak sawit masih harus dipecahkan ke depannya,” tambah Joefly.
Berbagai kegiatan dalam peringatan “Semarak 100 Tahun Kelapa Sawit Komersial di Indonesia” akan digelar selama 100 hari, baik di Jakarta dan di sejumlah daerah di Sumatera Utara, antara lain gala dinner, seminar, turnamen golf, kompetisi dan pameran foto, jalan santai, pembuatan kompilasi buku CSR hingga turnamen sepakbola dan voli untuk para pegawai perkebunan.
Tri Mardi Rasa