Ada berbagai cara untuk mengurangi angka kemiskinan yaitu dengan usaha, salah satunya adalah melakukan usaha budidaya perikanan. Namun untuk memulai usaha tersebut butuh modal.
Menteri Kelautan dan Perikanan (MKP) Fadel Muhammad mengatakan dengan cara melakukan kerjasama dengan salah satu pihak bank BUMN, seperti BNI sebagai patner dalam mengembangkan budidaya perikanan, sehingga pembudidaya ikan bisa mendapat permodalan dari BNI. “Kita memilih BNI karena masih banyak dana untuk usaha kecil yang belum terserap diantaranya adalah BNI,” kata Fadel di sela acara penandatanganan kerjasama antara Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dan BNI di Jakarta, Selasa (28/9).
Selain itu, lanjut Fadel, KKP juga menggandeng iPasar dan Kliring Berjangka Indonesia (KBI) guna menciptakan mekanisme transaksi hasil kelautan dengan mempergunakan sistem teknologi informasi yang lebih transparan dan efiktif.
Sehingga informasi harga hasil laut bisa diakses oleh setiap orang terutama nelayan. Bahkan mekanisme transaksi yang dilakukan oleh PT KBI bertujuan mengantisipasi risiko dan menanggulangi gagal bayar atau gagal serah. “Karena saat melakukan transaksi di PT iPasar anggota peminjam menyerahkan jaminan risiko transaksi terlebih dahulu. Dan selama jam perdagangan kecukupan dananya akan selalu dimonitor oleh KBI,” jelasnya.
Dengan adanya kerjasama itu, iPasar berjanji akan memasarkan hasil kelautan khususnya rumput laut. Untuk itu KKP akan menyediakan gudang penyimpanan, edukasi terhadap nelayan dan sarana-sarana lainnya, sedangkan iPasar bertindak sebagai penyedia jasa pemasaran lelang secara online. “Kami bekerja sama dengan iPasar, karena sebelumnya kami punya pengalaman untuk bekerja sama soal jagung. Kerja sama dengan iPasar ini mampu meningkatkan produksi secara signifikan,” ungkap Fadel.
Sementara itu Komisaris Utama iPasar Adi Sasono menambahkan iPasar mencoba menawarkan tata niaga yang efisien untuk produk-produk komoditas, sehingga mampu menarik minat sejumlah kementerian untuk bekerja sama. “Sejak iPasar berdiri selama 2 tahun lalu hingga kini, kami sudah bekerja sama dengan tiga kementerian yakni Kementerian Pertanian, Kementerian BUMN, dan KKP,” jelas Adi.
Dirut KBI Surdiyanto Suryodarmodjo juga menjelaskan, BNI akan bertindak sebagai bank penyelesaian transaksi lelang forward pasar fisik komoditas. Dengan demikian dana pembeli maupun penjual, baik untuk uang muka dan uang jaminan, akan ditempatkan di BNI. "BNI akan menjadi bank penyimpan dana untuk transaksi lelang komoditas fisik yang digelar oleh iPasar dan KBI,” pungkasnya.
Yuwono Ibnu Nugroho