BNI tampaknya tidak main-main dalam mengembangkan dunia perikanan. Keserusiusan tersebut dibuktikan dengan menyalurkan Kredit usaha rakyat (KUR) sebesar sebesar Rp70 miliar kepada 1.000 plasma mitra binaan pelaku usaha bidang kelautan dan perikanan. Hal ini mengemuka pada acara penandatanganan kerjasama antara Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dan BNI di Jakarta, Selasa (28/9).
Direktur Utama BNI Gatot Soewondo menerangkan, fasilitas kredit disalurkan pada petambak binaan PT Bogatama Marinusa (Makassar) sebesar Rp 60 miliar, BPR Mutiara Pesisir (Padang) sebesar Rp2 miliar, BPR Pesisir Akbar (Bima) Rp1 miliar. BPR Layar Berkembang (Mataram) Rp1 miliar, Kelompok Usaha Bersama (KUB) Sinar Bahari (Lampung). Selanjutnya, KUB Legundi (Lampung), PT Deho Canning (pengolahan ikan, Manado), dan CV Sumber Rejeki (budidaya rumput laut, Manado).
Kerja sama ini merupakan komitmen BNI mendukung kemajuan dan pengembangan usaha kecil yang behubungan dengan kelautan dan perikanan di Indonesia. “Kerja sama ini juga menjadi peluang bagi BNI meningkatkan bisnis karena menjadi bank mitra usaha kelautan dan perikanan,” kata Gatot.
Gatot juga menjelaskankan, hingga Agustus 2010, "outstanding" Kredit Usaha Rakyat (KUR) BNI khisis untuk subsektor perikanan tangkap dan budi daya telah mencapai Rp225 miliar. Saat yang sama kredit BNI ke sektor perikanan dan kelautan (korporasi, menengah dan kecil) mencapai Rp1,3 triliun.
Sementara itu, Menteri Kelautan dan Perikanan Fadel Muhammad, memaparkan salah satu upaya mengentaskan kemiskinan masyarakat kelautan dan perikanan adalah mewujudkan seluruh kawasan potensi perikanan menjadi megapolitan dengan usaha yang ‘bankable’. “Kemiskinan masyarakat kelautan dan perikanan karena keterbatasan akses modal, pasar, informasi, sarana, prasarana dan layanan sosial serta kultur kewirausahaan yang tidak kondusif,” terang Fadel.