Pelarangan
impor bibit anggrek untuk budidaya sempat menimbulkan kerisauan di kalangan
petani anggrek Indonesia. Pasalnya Indonesia belum mampu menghasilkan sendiri
bibit-bibit unggul anggrek berkualitas.
Untuk itu,
Ketua Umum Perhimpunan Anggrek Indonesia (PAI) Mufidah Jusuf Kalla mengatakan
PAI akan menargetkan peningkatan jumlah kebun yang mampu untuk menyediakan
bibit unggul anggrek. “Impian saya nanti bisa menyediakan bibit unggul untuk
petani anggrek Indonesia, sehingga tak perlu lagi mendatangkan bibit unggul dari
luar negeri," kata Mufidah Jusuf Kalla, di Citeko, Cisarua, Bogor, Rabu
(5/8).
Mufidah
menambahkan, bibit impor memang memudahkan pembudidayaan anggrek, namun
hal ini akan menimbulkan ketergantungan. Tapi dengan semangat meningkatkan
kesediaan bibit anggrek tersebut, Mufidah bersama Riantini Sofjan Wanandi membangun
kebun bibit yang berada di Gunung Geulis, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor
dan kebun bunga di Citeko, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor.
Memang, kata
Mufidah, membuat kebun bibit anggrek bukang langkah mudah, sehingga memerlukan
dukungan dari semua pihak yang terkait. "Kendala teknis, ketersediaan
bibit awal yang masih didatangkan dari luar negeri seperti dari Taiwan. Ke
depannya diharapkan kebun bibit ini mampu menghasilkan silangan sendiri dan
diperbanyak untuk kebutuhan petani," katanya.
Tri Mardi Rasa