Anggrek juga sangat berperan dalam menciptakan keselarasan alam sehingga menghasilkan suatu keindahan, kesejukan, kenyamanaan, kesinambungan kehidupanan dan lainnya. Anggrek juga berkaitan erat dengan unsur mahluk hidup dan alam disekitarnya. Terutama bunganya yang memiliki beragam variasi sangat terkait erat dengan manusia sebagai pemelihara, pelestarian, pemulihan dan pengembangannya.
Pesonanya semakin menawan manakala anggrek-anggrek tersebut dikawin silangkan bentuk dan variasi warnnya akan semakin mengaggumkan. Baik anggrek spesies maupun yang hibrida mampu tumbuh subur di seluruh kawasan Indonesia. Oleh karena itu tidak mengherankan kalau usaha anggrek berpeluang besar untuk berkembang di Indonesia dan di pasar internasional.
Namun, sayangnya peranggrekan di Indonesia belum optimal, Oleh karena itu saya berharap peranggrekan di Indonesia ke depan bisa dibangun lebih baik sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan petani anggrek.
“Ke depan harus ada semacam kerjasama dalam mengembangkannya sehingga ada nilai tambah untuk meraih daya saing di pasar internasional bagi anggrek Indonesia,” kata Ketua Umum Perhimpunan Anggrek Indonesia (PAI) Mufidah Jusuf Kalla di sela acara Musyawarah Nasional PAI 2010 di Batam, Jum’at (16/7).
Mufidah Jusuf Kalla menyadari jika semasa kepemimpinannya pada periode 2006 – 2010, kesibukan mendapingi tugas suami sebagai Wakil Presiden RI telah banyak menyita waktu. Sehingga tidak banyak kesempatan untuk bisa hadir di setiap kegiatan PAI baik di daerah maupun di pusat sendiri.
“Kepengurusan PAI memang berawal dari orang-orang yang sangat peduli pada perkembangan peranggrekan di Indonesia walaupun mereka juga masih banyak yang belum begitu memahami mengenai anggrek itu sendiri,” jelasnya.
Namun, tambahnya, siapapun yang akan menjadi Ketua Umum periode berikutnya harus bisa mengajak semua pihak berpartisipasi untuk memajukan peranggrekan di Indonesia. Sebab PAI ke depan adalah PAI yang bisa bersinergi dengan pemerintah, bersinergi dengan cabang dan daerah serta bisa menjadi penjembatan antara penganggrek Indonesia dan para penganggrek di luar negeri.
Tri Mardi Rasa