Senin, 10 Mei 2010

Jurus Cepat Menjadi Ahli Madya

Dengan kurikulum yang lebih banyak praktikum dan jurusan sesuai kebutuhan pasar, alumninya diharapkan lebih siap masuk bursa kerja.

Dalam kondisi biaya pendidikan tinggi kian mahal, Program Diploma IPB bisa menjadi alternatif bagi jebolan SMU dan SMK yang saat ini masih mencari-cari bangku kuliah. Kampusnya yang berada di kawasan Cilibende, Bogor, itu membuka pintu pada awal Juni hingga Juli nanti.

Siap Kerja

Saat ini Program Diploma IPB membuka 14 program keahlian. Di antaranya, Teknologi Industri Benih; Teknologi Produksi dan Manajemen Perikanan Budidaya; Teknologi dan Manajemen Ternak; Teknik dan Manajemen Lingkungan;  Analisis Kimia.

Menurut Dr. Bagus P. Purwanto, jenis program keahlian yang diselenggarakan disesuaikan berdasarkan survei pasar kebutuhan tenaga kerja. Misalnya, “Program Akuntasi dulu tidak ada, sekarang dibuka. Meskipun di mana-mana ada, tapi kebutuhannya (tenaga kerja) banyak,” ujar Bagus saat ditemui AGRINA. Ia menambahkan, perusahaan-perusahaan terkemuka seperti Charoen Pokphand Group, Bayer, Syngenta. Pioneer, dan East West Seed Indonesia juga mencari karyawan dari alumni Program Diploma IPB.

Kecuali program reguler, ada empat program keahlian yang dibuka untuk memenuhi permintaan perusahaan dan instansi. Dua program keahlian Teknologi Produksi dan Manajemen Perkebunan bekerjasama dengan PT Sinar Mas Agro Resources and Technology (SMART) Tbk. dan PT Minamas Plantation. Materi keahliannya memang sama-sama tentang perkebunan kelapa sawit, imbuh Bagus, tetapi ada perbedaan penekanan. Misalnya, yang kerjasama dengan SMART, lebih ke arah land clearing, sedangkan yang kolaborasi Minamas lebih ke pengelolaan lahan gambut.

Mahasiswa pada program keahlian perkebunan tersebut adalah para karyawan perusahaan yang bersangkutan. Materi kurikulum berdasarkan pesanan perusahaan dengan sebagian pengajar adalah orang-orang dari perusahaan yang akan mengajar materi-materi yang khas perusahaan masing-masing.

Sampai sekarang, program kerjasama SMART mencapai tahun keempat dan telah menelurkan lulusan pertama. Sedangkan yang kerjasama Minamas baru akan berjalan tahun ini. Begitu lulus, para mahasiswa tersebut siap bekerja di perkebunan.

Dua program lainnya kerjasama dengan Kementerian Pendidikan Nasional dan Pemda Jawa Barat masing-masing Teknik Komputer dan Jaringan, serta Teknologi Produksi dan Pengembangan Masyarakat Pertanian. Yang terakhir ini lebih mengarah menjadikan lulusannya terampil memberikan penyuluhan dan sekaligus mengerti teknis.

Relatif Terjangkau

Sistem pendidikan Program Diploma IPB menganut sistem paket dengan standar minimum IPK 2,0. Kurang dari standar, tidak naik kelas. Namun pada program-program kerjasama, sistem yang digunakan adalah sistem gugur.

Lama pendidikan meliputi enam semester. “Komposisi mata kuliah, teori dan praktikum 40% : 60%,” jelas Bagus. Dan pada semester terakhir, mahasiswa menjalani kerja lapangan selama tiga setengah bulan. Selama menjalani pendidikannya, pengelola benar-benar menegakkan disiplin tinggi. Mulai dari pakaian, ketidakhadiran maksimal tiga kali dalam satu semester, toleransi keterlambatan hadir yang hanya 15 menit. Dengan sistem demikian, lulusan program ini diharapkan akan memperoleh ketrampilan teknis dan siap bekerja maupun merintis usaha sendiri.

Mengenai biaya, menurut Bagus, termasuk terjangkau. SPP sebesar Rp3 juta per semester sudah termasuk biaya praktikum dan Rp4,5 juta biaya pengembangan fasilitas yang hanya sekali dibayar. Anda tertarik?

Peni SP

 

 
Agrina Update + Moment Update + Cetak Update +

Artikel Lain