Koperasi bergerak di bidang pangan dan agribisnis yang belum maju berpeluang memperoleh dana ini.
Dana sebesar 3,2 juta Euro untuk anggaran 2010 akan disediakan Rabobank Foundation bagi 34 koperasi di Indonesia. “Rabobank Foundation adalah lembaga sosial independen yang menjadi pilar utama Grup Rabobank dalam kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan,” ungkap Henk G. Mulder, Presdir Rabobank International Indonesia dalam acara media briefing di Jakarta (16/12).
Grup Rabobank, lanjut Henk, merupakan penyedia layanan jasa keuangan komprehensif berlandaskan sistem koperasi yang berkomitmen dalam jangka panjang dengan nasabah di sektor pangan dan agribisnis. Berdiri sejak 1898, bank berkantor pusat di Utrecht, Belanda, ini melayani 9,5 juta nasabah di seluruh dunia, termasuk Indonesia mulai 1990.
Lewat Koperasi
Selama ini Rabobank Foundation (RF) mendapat dana dari anggota lokal Rabobank dan Rabobank Belanda yang menyumbangkan sebagian keuntungannya serta donasi karyawan Grup Rabobank. Didirikan pada 1973, RF bermisikan membantu kelompok ekonomi lemah, baik di Belanda dan negara-negara berkembang dalam mencapai tujuan pribadi dan keuangannya.
Fokus RF adalah pada keuangan mikro, pengembangan rantai pasokan, dan pengembangan koperasi di daerah pedesaan. Tujuannya untuk mendukung pengembangan rantai pasokan dan meningkatkan kemandirian finansial para petani yang merupakan lini terdepan di jaring rantai ini.
Untuk mendapatkan bantuan RF, petani harus bergabung dalam koperasi. Mengapa harus koperasi, “Karena koperasi adalah organisasi yang mewakili kepentingan para petani anggotanya,” ujar Hartawan Indriadi, Project Officer RF. Organisasi koperasi yang kuat, lanjut dia, memungkinkan petani meningkatkan kuantitas dan kualitas produksinya serta membantu mereka bertahan di pasar dan memberikan peluang perluasan pasar. Organisasi yang kuat juga meningkatkan posisi tawar dan pendapatan anggotanya.
Koperasi yang dibantu tentu tak sembarangan. Syaratnya, menurut Hartawan, paling tidak beranggota minimal 100 orang, benar-benar koperasi petani, mempunyai laporan keuangan, dan pengurus yang definitif.
Proyek di Indonesia
Di Indonesia, RF telah membantu sekitar 90.000 orang sejak 1995 hingga 2009. Mereka ini berlokasi di Sumatera, Jawa, Kalimantan, Lombok, dan Sulawesi. Khusus tahun ini, RF menyediakan dana sebanyak 1,3 juta Euro untuk 14 koperasi. Mengenai besarnya bantuan, per koperasi maksimal 500 ribu Euro. Bantuan ini bukan hibah, melainkan pinjaman lunak berbunga 6%—7% dengan jangka waktu pengembalian tiga tahun.
Salah satu penerima bantuan RF yang dihadirkan dalam media briefing tersebut adalah Koperasi Syariah Ewindo dari Jember, Jatim. Koperasi simpan pinjam ini beranggotakan petani yang memproduksi benih untuk PT East West Seed Indonesia ini. Menurut Yusron Efendi, Manajer Koperasi tersebut, “Kami dibina oleh Rabobank Foundation mulai dari ekonomi koperasi sampai ke ekonomi rumah tangga anggota selama satu tahun.” Setelah dinilai cukup rapi, RF menyalurkan bantuan pendanaan senilai Rp1,7 miliar sejak 2008.
Tahun depan, RF berencana membantu sekitar 140 ribu orang yang tergabung dalam 34 koperasi. Mereka ini mengusahakan persusuan (Jabar dan Jatim), kopi (Sumut), hortikultura (Jabar dan Jatim), kakao (Sulbar), dan kelapa sawit (Sumsel).
Peni SP