Kalau kaum perkotaan kini sedang asyik dengan berbagai ponsel pintarnya, petani di pedesaan pun akan tak kalah sibuknya menggunakan ponsel pas untuknya.
Kesibukan pencet-pencet tombol ponsel para petani tentu tak akan sama dengan orang kota karena kebutuhan informasinya pun berbeda. Tempat tinggal petani yang jauh dari kota dan fasilitas komunikasi menyebabkan mereka kesulitan mengakses informasi terkait dengan aktivitasnya. Misalnya, harga pasar komoditas pertanian, berita dan tips budidaya, serta cuaca. Paling banter mereka berhubungan dengan tengkulak dan penyuluh pertanian untuk memperoleh informasi semacam itu. Itu pun belum tentu akurat dan butuh waktu lama.
Kabar baik bagi petani di Indonesia segera tiba. Mulai Desember mendatang, mereka akan bisa memdapat informasi yang sesuai kebutuhan mereka dengan cepat dan akurat. Nokia, salah satu produsen ponsel dunia yang menjual 1,1 miliar unit per tahun, akan melayani mereka melalui layanan Nokia Life Tools (NLT).
Menyusul sukses layanan tersebut di India, Nokia meluncurkan NLT di Indonesia 4 November 2009 di Jakarta. Acara peluncuran ini menghadirkan Bob Mc. Dougall (GM Nokia Indonesia), Dieter May (VP Startegy & New Businesses Nokia), Jawahar Kanjilal (Global Head of Emerging Market) dan Chris Carr (VP Sales SEAP Nokia). Kecuali itu bergabung pula mitra kerja Nokia, yaitu Zaenal Bachruddin, Dirjen Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian (P2HP), Deptan, Robby Susanto dari PT Synovate, perwakilan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), perwakilan Telkomsel, sejumlah mitra lain serta para jurnalis.
Ponsel Sederhana
NLT menawarkan tiga macam paket layanan, yaitu pertanian, pendidikan, dan hiburan. Paket terpenting bagi petani tentu saja pertanian yang terdiri dari informasi harga, berita dan tips budidaya, serta cuaca. Info harga mulai dari bibit, ternak, hortikultura, dan perikanan serta harga pasar.
Sedangkan pendidikan berisi pelajaran bahasa Inggris, pengetahuan umum, dan persiapan ujian SMP dan SMA. Sementara paket hiburan menyediakan info astrologi dan sebagainya.
Untuk menghadirkan layanan pertanian, Nokia menggandeng Deptan, BMKG, dan Synovate. “Informasi harga komoditas pertanian memegang peranan penting dalam memperkuat posisi tawar petani serta perencanaan usaha tani yang akan berujung pada peningkatan kesejahteraan hidup mereka. Oleh karenanya guna mempercepat dan memperlancar penyebarluasan informasi harga komoditas pertanian diperlukan penggunaan dan pemanfaatan teknologi informasi yang efektif dan efisien,” ujar Zaenal Bachruddin.
Berbekal informasi tersebut, petani dapat mengatur jadwal tanam dengan tepat sesuai kondisi cuaca, mempraktikkan cara budidaya lebih baik, juga menambah wawasan. Yang tak kalah penting adalah meningkatkan posisi tawar saat menjual hasil panennya karena mereka menggenggam info harga pasaran.
Untuk menikmati layanan itu, petani perlu membeli ponsel Nokia yang telah dilengkapi NLT, yaitu tipe 2323, 2330, dan 2700 classic. Tahun depan Nokia menambah lima tipe ponsel lain cocok dan terjangkau bagi masyarakat negara berkembang, Ponselnya sederhana sehingga mudah dioperasikan. Kecuali ponsel, tentu mereka harus berlangganan layanan yang besarnya sekitar Rp1.000 per hari. Informasi yang mereka butuhkan akan dikirim tiap hari berupa pesan singkat (sms).
Peni SP, Untung Jaya