JAKARTA - Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Soyan Wanandi mengatakan langkah China melarang produk hasil laut Indonesia masuk ke negaranya hanya merupakan cara untuk menaikkan daya tawar (bargaining power) negara itu untuk berunding dengan Indonesia.
"Mereka memakai kesempatan ini untuk berunding dengan kita. Kita kan sudah menanggapi," katanya di kantor Wapres hari ini.
Menurut Sofyan, taktik untuk menaikkan bargaining power itu juga digunakan China saat menghadapi Amerika Serikat dengan melarang impor daging dari negara itu setelah produk mainan anak-anak negara itu diembargo. Menurut Sofyan China tidak bisa mengontrol sendiri produk makanannya yang masuk ke negara asing seperti Indonesia. Selain tidak bisa memastikan mana produk yang palsu, China juga kesulitan menentukan mana produknya yang berbahaya untuk dikonsumsi.
"Jadi ini merupakan kesempatan untuk menyelesaikan (persoalan) itu di sini," kata Sofyan.
Namun dia mengatakan kondisi saling larang prouduk tersebut tidak akan berdampak untuk jangka panjang karena hal itu akan bisa segera diselesaikan.
Menurut dia, China juga takut hal itu akan menyebabkan terjadinya perang dagang karena negara itu buth sumber daya alam dari Indonesia di samping pasar Indonesia yang besar untuk produk China.
"Dia paling banyak jualan ke sini. Apalagi untuk produk makanan dan obat-batan, defisit perdagangan Indonesia dengan China sangat besar sekali," kata pria berkacamata tersebut.
Sumber : www.bisnis.com