Madiun - Petani di Kabupaten Madiun mulai mempergunakan mesin pompa diesel untuk menyedot air dari sumur dangkal di areal persawahan karena mulai kesulitan mendapatkan air irigasi pada musim kemarau. Penggunaan mesin pompa pada sumur pantek atau dangkal ini selain menyebabkan erosi, akan menimbulkan dampak kelangkaan minyak tanah karena tingginya penggunaan minyak tanah.
Menurut Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Pengairan Kabupaten Madiun, Budijono, Minggu (29/7), untuk mencegah semakin banyaknya penggunaan pompa diesel ini, Pemkab Madiun mulai melakukan pemasangan secara bertahap 106 unit sumur pompa dalam yang tersebar di areal persawahan di 23 tempat di 15 kecamatan. Dari jumlah itu, sebanyak 25 unit sumur pompa, baru dioperasikan Juni lalu.
Dikatakan, pembangunan sumur pompa baru untuk memenuhi kebutuhan pengairan, terutama pada saat musim kemarau. Selama ini petani menggunakan pompa dangkal (pantek) untuk mencukupi pengairan di sawahnya sehingga mengurangi resapan air yang berada di bawah tanah.
"Pembangunan sumur pompa dalam untuk menjaga keseimbangan ekosistem karena air yang diambil dari sumur pompa dalam ini berada di 100 meter bawah tanah, sehingga lebih aman dari pada menyedot air dari sumur dangkal," katanya.
Sumber : www.suarapembaruan.com