Tegal - Petani bawang, cabai, dan padi di Tegal, Jawa Tengah, kini merasa resah dan semakin terpuruk nasibnya karena sulit memperoleh pupuk untuk tanamannya di sawah yang sudah saatnya harus dipupuk. Kalau pun ada, harganya jauh di atas harga eceran tertinggi (HET). Pupuk jenis urea isi 50 kg harga resminya Rp 60.000 per zak. Namun, sejak sepekan lalu harganya Rp 67.000 per zak. Itu pun petani sulit men- dapatkannya.
Kepala Bidang Pertanian dan Ketahanan Pangan Dinas Pertanian Perkebunan dan Perhutanan (Disbunhut) Kabupaten Tegal, Toto Subandriyo ketika dikonfirmasi SP, Senin (30/7) pagi membenarkan terjadinya kelangkaan pupuk tersebut.
Menurut Toto, stok pupuk bersubsidi di Kabupaten Tegal hingga akhir Juli ini, tinggal 2.900 ton. Padahal kebutuhan pupuk petani tahun 2007 adalah 30.000 ton. Sedang permohonan pupuk yang disetujui gubernur untuk 2007 hanya 22.100 ton.
"Jadi stok pupuk di Tegal sudah sangat kritis, sementara para petani kesulitan memperoleh pupuk," katanya.
Dengan kondisi pupuk seperti ini, Komisi Pengawas Pupuk dan Pestisida (KP3) Kabupaten Tegal akan mendesak bupati agar segera diberi tambahan alokasi pupuk. Karena kalau sampai terlambat, bisa menimbulkan gejolak sosial.
"Bila pupuk tidak segera ditambah, akan terjadi kelangkaan pupuk yang berdampak buruk pada masyarakat petani," tambahnya.
Dengan kelangkaan pupuk ini, penderitaan petani bertambah berat. Selain langka air di musim kemarau serta mahalnya har- ga benih, ditambah pula sulitnya pupuk di pasaran