Medan – Produksi padi Sumatera Utara periode Januari – Mei 2007 naik dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Bila periode Januari – Mei 2006, produksi padi Sumut 1.191.197 ton gabah kering giling, periode yang sama tahun ini naik menjadi 1.359.478 ton gabah kering giling.
Menurut kepala Badan Pusat Statistik Provensi Sumut Nasir Syarbaini, di Medan, Senin (2/7), berdasarkan realisasi produksi padi periode Januari – Mei 2007, angka ramalan (Aram) II tahun 2007, produksi padi Sumut tahun 2007 diperkirakan 3.119.194 ton gabah kering giling (GKG). Aram II tahun 2007 naik 3,71 persen dibandingkan produksi padi tahun 2006 sebesar 3.007.636 GKG.
“Tingkat rata-rata produksi padi Januari – Mei 2007 di Sumut 42,78 kuaintal per hektar, naik sedikit dibandingkan produktivitas tahun 2006 sebesar 42,04 kuintal per hektar,” katanya.
Menurut Nasir, kenaikan produksi dan tingkat produktivitas padi di Sumut sementara ini akibat membaiknya sistem pengairan, terutama setelah ada proyek peningkatan produksi beras nasional (P2BN). “Kemungkinan jika tidak terjadi cuaca ekstrim di luar perkiraan, Aram II ini bisa tercapai,” katanya.
Nasir mengungkapkan, produksi padi 2006 turun dibandingkan tahun 2005 sebesar 3.447.394 ton GKG. Penurunan produksi padi tahun 2006 disebabkan penurunan luas panen 117.050 hektar akibat alih fungsi lahan dan rusaknya jaringan irigasi. “Tahun 2007 kami luas panen kembali meningkat sebesar 19.136 hektar,” ujarnya.
Gabah Stabil
Kepala Sub Dinas Bina Produksi Dinas Pertanian Provinsi Sumut Lintong Sitorus menuturkan, kenaikan produksi padi di Sumut dipicu oleh stabilnya harga gabah. Kondisi ini lanjut dia mendorong petani bergairah mengejar musim tanam.
“Harga gabah yang lumayan tinggi di Sumut ini agak stabil, sehingga petani optimis bergairah. Mereka tak lagi mengikuti pola musim tanam seperti tahun-tahun sebelumnya. Sekarang begitu panen mereka langsung mengejar musim tanam karena harga gabah stabil,” katanya.
Selain itu, menurut Lintong, program pembangunan jaringan irigasi tingkat usaha tani (jitut) dan jaringan irigasi tingkat desa (jides) yang mulai dilakukan sejak tahun 2006 menunjukan hasilnya. “Meski ini tidak seratus persen tetapi, jides dan jitut yang dikerjakan tahun 2006 terasa manfaatnya di 2007. ini mendorong petani tidak hanya sekali tanam, tetapi juga dua kali,” ujarnya.
Menurut dia, sebenarnya jika program P2BN, di mana salah satunya adalah pemberian benih gratis, berjalan lancar, Lintonga mengungkapkan, selain mencapai target Aram II, surplus produksi padi tahun 2007 bisa meningkat dibandingkan tahun sebelumnya.
“Tahun 2006 Sumut bisa surplus sampai sekitar 200.000 ton GKG, seandainya P2BN ini berjalan lancar, surplus tahun ini bisa jauh melampaui tahun lalu. Namun program benih gratis ini kan baru terrealisasi di enam daerah, Langkat, Medan, Binjai, deli Serdang, Serdang Bedagai dan Pematang Siantar,” katanya.
Sumber : www.kompas.co.id