Jakarta, Realisasi penyaluran pupuk bersubsidi selama Januari-April 2007 masih di bawah target yang ditetapkan. Realisasi penyaluran untuk pupuk bersubsidi jenis urea mencapai 72 persen, SP-36 sebesar 93 persen, ZA 94 persen, dan NPK hanya 67 persen.
Dirjen Tanaman Pangan Deptan, Sutarto Ali Muso di Jakarta, mengatakan, mundurnya musim tanam 2006-2007 menjadi faktor utama rendahnya penyerapan pupuk dibanding pasokannya.
Menurut Sutarto, untuk periode Januari-April 2007 realisasi pupuk urea bersubsidi 1,34 juta ton dari target 1,86 juta ton. Sementara pupuk SP-36 mencapai 274.782 ton (target 295.852 ton), ZA sebanyak 230.935 ton (target 244.472 ton), dan NPK hanya tersalur 167.276 ton (target 251.335 ton).
"Penyaluran pupuk bersubsidi merupakan salah satu kebijakan pemerintah untuk mencapai sasaran peningkatan produksi beras sebesar 2 juta ton tahun ini," kata Sutarto pada acara pemaparan tentang penyedian pupuk bersubsidi, di Jakarta, Sabtu (25/5).
Sementara itu, kebutuhan pupuk bersubsidi untuk sektor pertanian pada 2007, meliputi jenis urea sebanyak 4,5 juta ton, SP-36 mencapai 800.000 serta ZA dan NPK masing-masing 700.000. Kebutuhan pupuk bersubsidi pada sektor pertanian tersebut, ditujukan untuk tanaman pangan, hortikultura, perkebunan rakyat, peternakan, dan perikanan budidaya.
Untuk pupuk urea, kebutuhan tersebar pada tanaman pangan mencapai 2,79 juta ton, disusul perkebunan rakyat sebanyak 948.745 ton, hortikultura 396.326 ton, perikanan budidaya 147.231 ton, dan peternakan 12.699 ton serta cadangan 200 ribu ton. Sedangkan di Jawa, masih merupakan wilayah terbanyak pemakai pupuk, disusul Sumatera, Sulawesi, Kalimantan, dan kawasan lain di Indonesia.
Sementara itu untuk mendukung program peningkatan produksi beras nasional 2 juta ton pada 2007, Sutarto menyatakan, diperlukan tambahan pupuk SP-36 sebanyak 500.000 ton dan NPK 300.000 ton.
Dengan demikian, kebutuhan pupuk bersubsidi tahun 2007 diusulkan untuk urea sebanyak 4,5 juta ton, SP-36 menjadi 1,3 juta ton, ZA 700.000 ton, dan NPK mencapai 1 juta ton.
Sumber : www.suarakarya-online.com