Dari sekitar 10 strain itik di Keunggulan itik dibandingkan unggas lainnya adalah daya adaptasinya yang tinggi terhadap lingkungan baru. Wajar bila itik berkembang hampir di seluruh wilayah 1. Itik Alabio Ciri: Badan relatif besar dengan sikap berdiri tidak terlalu tegak. Paruh dan kaki kuning baik jantan maupun betina. Warna bulu didominasi cokelat keabuan dengan totol agak kuning pada betina dan totol hitam pada jantan di sekitar punggung. Ujung sayap biru kehijauan pada betina, biru jingga pada jantan. Bulu ekor pada jantan hitam dengan beberapa helai mencuat ke atas. Puncak kepala hitam. Lokasi asal: Desa Alabio, Kec. Amuntai Selatan, Kab. Hulu Sungai Utara, Kalsel. Penyebaran: Hampir di seluruh wilayah Umur pertama bertelur 177 hari, produksi telur 249 butir/ekor/tahun. Pertumbuhan betina: Bobot umur sehari (day old duck-DOD) 41—45 gram/ekor, bobot badan umur 8 minggu 981—1.200 gr/ekor, konversi pakan (FCR) 8 minggu 4,01. 2. Itik Mojosari/Modopuro Ciri: Warna bulu cokelat kemerahan dengan beberapa variasi, baik jantan maupun betina. Jantan mempunyai beberapa helai bulu ekor melengkung ke atas, warna kaki dan paruhnya lebih hitam ketimbang betina. Warna bulu itik jantan lebih hitam daripada betina terutama di bagian kepala, leher, dada, dan ekor. Lokasi asal: Dusun Modopuro, Mojokerto, Jatim. Penyebaran:Jatim dan Jabar. Umur pertama bertelur 217 hari, produksi telur 238 butir/ekor/tahun. Pertumbuhan betina: Bobot DOD 45—49 gr/ekor, bobot badan umur 8 minggu 981—1.152 gr/ekor, FCR ransum 8 minggu 4,12. 3. Itik Magelang (Kalung/Plontang) Ciri: Pada itik jantan dan betina terdapat bulu putih yang melingkar sempurna di sekitar leher setebal 1-2 cm berbentuk seperti kalung. Warna bulu dada, punggung, dan paha didominasi oleh cokelat tua dan muda, dengan ujung sayap putih (plontang). Warna kaki hitam kecokelatan, sedangkan paruhnya berwarna hitam. Lokasi asal: Desa Sempu, Ngadirejo, Kec. Secang, Magelang, Jateng. Penyebaran: Magelang, Ambarawa, Temanggung (Jateng). Karakter produksi telur: Produksi telur 131 butir/ekor/tahun, puncak produksi 55,1%. Pertumbuhan betina: Bobot DOD 38—41 gr/ekor, bobot badan umur 8 minggu 520,7 gr/ekor, konsumsi ransum sampai umur 8 minggu 1.581,1 gr/ekor, FCR 2,82. 4. Itik Tegal Ciri: Warna bulu paling dominan adalah branjangan, yaitu kecokelatan pada seluruh bagian tubuhnya yang disertai totol cokelat agak jelas pada dada, punggung, dan sayap bagian luar. Sedangkan paruh dan kaki berwarna hitam. Ciri-ciri lain: kepala kecil; bermata merah dengan paruh panjang dan melebar di ujungnya; leher langsing, panjang, dan bulat. Sayap menempel erat pada badan dan ujung-ujung bulunya saling menutupi di atas ekor. Bentuk badannya hampir tegak lurus, langsing seperti botol, dan langkah tegap. Lokasi asal: Kab. Tegal dan Ds.Limbangan Utama, Kec. Brebes, Brebes, Jateng. Penyebaran: Pantura Jateng dan Jabar, Umur pertama bertelur 162 hari, produksi telur 3 bulan 43%/hari. Pertumbuhan betina: Bobot DOD 43,7 gr/ekor, bobot badan 8 minggu 1.005,1 gr/ekor, FCR 8 minggu 4,2. 5. Itik Ratu Ciri: Hasil persilangan itik Mojosari dengan Alabio. Itik hibrida ini unggul karena umur pertama bertelurnya lebih awal, produktivitas telur lebih tinggi, pertumbuhan lebih cepat, dan DOD jantan dapat dijadikan itik potong. Lokasi asal: Desa Sukamulya, Kec. Wanaraya, Barito Kuala, Kalsel. Umur pertama bertelur 22 hari, produksi telur dalam setahun 71,5%. Puncak produksi 93,7%, FCR 3,2. Dadang/Sumber: Puslitnak, Deptan