Soal untung dan rugi dalam usaha, semua orang tahu. Pertanyaannya, bagaimana strategi usaha tani tomat agar tidak gulung tikar?
Dari hasil penelusuran AGRINA ke beberapa sentra produksi tomat di Jabar, Jateng, dan Jatim, banyak petani yang bertahan sampai puluhan tahun. Mereka boleh dibilang tidak terganggu naik turunnya harga jual yang tajam. Apalagi soal musim, kemarau dan penghujan, tomat tetap diusahakan.
Iming-iming keuntungan berlipat justru menjadi pembangkit semangat mereka untuk tetap menggeluti tomat. Yang mereka utak-atik adalah bagaimana caranya agar ketika harga rendah tidak rugi, dan saat harga tinggi untung banyak. Tanpa takut ditiru orang lain, kepada AGRINA, mereka bercerita tentang kiat-kiat usaha selama bertahun-tahun menggeluti tomat.
Yang pasti, setiap tahun, permintaan tomat akan meningkat, sebab tomat multimanfaat. Berbeda dengan sayuran lain, tomat bisa berfungsi sebagai bumbu dan pengganti buah. Keadaan itu pula yang dijadikan peluang usaha menarik oleh petani.
Di luar kebutuhan rumah tangga, tomat juga banyak diminta pasar ekspor. Apalagi bila industri tomat olahan seperti saus dan pasta tumbuh subur, pasarnya akan lebih lebar lagi.
Walaupun sampai sekarang sebagian besar pasar tomat masih untuk konsumsi segar, masih ada celah yang bisa dimasuki untuk menekuni usaha taninya. Nah, silakan Anda menimba ilmu dari para juragan tomat.
Lebih jauh mengenai Usaha Tani Tomat yang bisa menghasilkan keuntungan lima kali lipat bisa Anda baca di Tabloid Agrina versi Cetak volume 3 Edisi No. 53 yang terbit pada Rabu, 16 Mei 2007.