Fish Infonetwork Market Report melaporkan, dalam dua tahun, ekspor nila China naik dua kali lipat menjadi 180.000 ton dengan nilai US$400 juta pada 2006. Sebanyak 105.000 ton menyerbu pasar Amerika Serikat menguasai pangsa 85%. Tahun ini diperkirakan meroket hingga 250.000—300.000 ton.
Nila memang sedang booming di Negeri Tirai Bambu itu. Di sana produksi nila terkonsentrasi di kawasan pantai selatan, seperti Provinsi Guangdong, yang memasok 50% dari total produksi nasional China. Maraknya nila tersebut dipengaruhi kuatnya permintaan dalam negeri maupun ekspor.
Selain Amerika, Meksiko menjadi pasar kedua terbesar nila China dengan volume 33.000 ton. Derasnya serbuan impor ini membuat industri nila lokal Meksiko sesak napas tak mampu bersaing sehingga memaksa mereka bermain di pasar segar.
Kecuali dua negara itu, Uni Eropa juga merupakan pasar yang menjanjikan bagi China. Rusia, Jerman, Belgia, dan Polandia menjadi peminat yang makin besar impornya. Kecuali pasarnya yang meluas, nilai ekspor nila China makin meningkat dengan semakin besarnya porsi olahan yang harganya mahal dibandingkan bentuk fillet beku.