Kamis, 5 April 2007

Bulog Siapkan L/C Rp 4 Triliun

Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Bulog) telah mempersiapkan letter of credit (L/C) senilai Rp 4 triliun yang digunakan untuk mengamankan stok beras nasional hingga bulan Mei 2007. Hal tersebut dilakukan karena pemerintah menilai waktu yang paling kritis dalam penyediaan beras nasional adalah pada bulan April dan Mei 2007.

Deputi Menteri Koordinator Perekonomian Bidang Pertanian dan Perikanan Bayu Krisnamurthi di Jakarta, Selasa (3/4), mengatakan pengadaan beras tidak akan dibatasi hanya dari pasokan dalam negeri, melainkan juga impor. Target penyaluran beras melalui Bulog adalah 1,8 juta ton. Sekarang yang sudah disalurkan adalah 400.000 ton. Dengan demikian, masih diperlukan tambahan pasokan sekitar 1,4 juta ton.

“Kami akan melihat stok yang bisa dibeli di dalam negeri, lalu kami akan melihat kembali apakah perlu melakukan impor lagi. Saat ini, keputusan impor masih sama, yakni 1,5 juta ton. Saat ini, yang 500.000 ton tahap pertama sudah mulai masuk sekitar 400.000 ton, sisanya menunggu perkembangan,” katanya.

Bayu mengatakan, pemerintah tidak mengkhawatirkan harga pembelian gabah di lapangan yang mencapai Rp 2.924 per kilogram, atau jauh lebih tinggi dibandingkan harga pembelian pemerintah (HPP) senilai Rp 2.575 per kilogram. Hal tersebut tidak akan menahan program pengadaan beras yang dilakukan Bulog karena pemerintah dapat memilih daerah-daerah sentra beras yang masih memiliki harga sesuai dengan HPP.

“Harga Rp 2.924 per kilogram itu adalah temuan BPS (Badan Pusat Statistik) secara rata-rata nasional. Berarti masih ada harga yang di bawah itu. Nah, pemerintah hanya akan membeli yang sesuai dengan HPP dan sesuai dengan standar kualitas pemerintah,” katanya.

 

Sumber : www.kompas.co.id

 

 
Agrina Update + Moment Update + Cetak Update +

Artikel Lain