Kenaikan harga beras bersamaan dengan terjadinya kelangkaan pupuk, juga tidak adanya pengawasan terhadap tataniaga perberasan, padahal satu juta ton beras sudah dan akan diimpor.
"Di pasar-pasar hampir seluruh Indonesia, harga beras terus melambung. Ramai-ramailah dilakukan operasi pasar (OP). Ada yang beralasan naiknya harga karena ekses banjir. Padahal itu semua nonsens. Yang perlu dicari tahu, ini semua permainan siapa dan melayani kepentingan siapa," kata Anggota DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan, Ario Bimo, di Jakarta, hari ini.
Dia menyatakan itu, sehubungan dengan terus menaiknya harga beras, rata-rata di atas angka Rp500 untuk seluruh jenis.
Karena itu, Ario menegaskan, PDI Perjuangan menilai, pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono telah keliru mengimpor beras, padahal kebijakan itu tidak menjadi solusi bagi terus melambungnya harga.
"PDI Perjuangan akan konsisten melawan kebijakan tersebut, karena petani juga tidak pernah berhenti menolak impor beras," tegasnya.
Dikatakannya, impor beras merupakan suatu ironi dalam keadaan di mana Menteri Pertanian melaksanakan panen raya di beberapa tempat, di antaranya di Kabupaten Magetan.
Sumber: ANTARA