Rabu, 14 Pebruari 2007

Produsen Gabah Tak Mampu Membeli Beras

Warga Bakung Lor, kecamatan Klangenan, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, itu sudah hamper dua jam menunggu. Ia harus meninggalkan pekerjaannya di sawah agar bisa mendapatkan beras operasi pasar (OP) yang harganya Rp3.700. Jauh lebih murah dibandingkan dengan harga beras di pasaran yang kini mencapai Rp6.000 per kg.

 

Harga beras di pasar yang mencapai Rp6.000per kg sungguh tak bisa mereka mengerti. Pasalnya, ketika panen pada bulan September dan Oktober lalu, gabah kering panen hanya mereka jual sekitar Rp2.700 per kg, sementara beras masih berkisar Rp3.500.

 

Menyimpan gabah dan menjualnya sewaktu mahal, kata Samsudin, tidaklah mungkin dilakukan petani kecil seperti dirinya. Sebab, setelah panen ia harus membayar kembali modal tanam 0,75 hektar lahan sewaannya, sebesar Rp 1,2 juta.

 

Padahal, sekali panen, ia hanya mampu menghasilkan 2 ton gabah kering giling. Jika harga gabah kering giling Rp2.700 per kg, berarti hasil panen sekitar Rp5,4 juta.

 

Samsudin dan kawan-kawan seperti ayam yang kelaparan di lumbung padi. Ia hanya mampu membeli beras operasi pasar, yang warnanya sudah kekuningan dan  berbutir pecah-pecah, untuk menyambung hidup keluarganya. Sementara beras yang mereka hasilkan hanya bisa dijangkau orang kaya di Jakarta….

 

 

Sumber: Kompas

 
Agrina Update + Moment Update + Cetak Update +

Artikel Lain