"Jika kondisi iklim tidak menguntungkan seperti saat ini, katanya, maka kedua negara itu akan mengamankan stok dan menjaga stabilitas kecukupan pangan domestik," kata Husein Sawit yang juga staf ahli Bulog.
Melihat kondisi tersebut tambahnya, Indonesia perlu mencermati kemungkinan penurunan produksi dan stok awal yang dimiliki Vietnam dan Thailand yang merupakan negara eksportir utama beras di Asia .
Husein Sawit mengatakan, volume perdagangan beras dunia diperkirakan sama dengan 2005 yakni sekitar 28 juta ton sehingga Indonesia perlu memperhitungkan kondisi itu jika dikaitkan dengan kemungkinan menambah volume impor.
Namun demikian, menurut dia, Indonesia tidak akan kesulitan mendatangkan beras impor sebanyak 500.000 ton sampai akhir Maret 2007 dengan pertimbangan kesanggupan pemerintah Vietnam memenuhi permintaan impor G-to-G sebanyak 250.000 ton.
Sedangkan pasokan beras impor dari hasil tender sebanyak 250.000 ton, diperkirakan juga tidak akan masalah karena perusahaan pemenang tender asal Vietnam diperkirakan dapat memenuhi volume tersebut, baik berasal dari stok beras di Vietnam maupun Thailand .
Sumber: ANTARA