Menurut Sekretaris Kementerian BUMN Said Didu, penyertaan modal tersebut merupakan tindak lanjut dari merger empat BUMN perikanan yang diputuskan pada pada 1998.
Dia mengatakan pada awal penggabungan BUMN yang akhirnya bernama PT Perikanan Nusantara itu sempat goyang. Pasalnya dari empat perusahaan itu hanya satu yakni PT Samodra Perikanan Besar yang untung, sedangkan ketiga lainnya merugi.
"Pada prinsipnya mereka akan menjadi pembina para nelayan di seluruh Indonesia," ujar Said Didu seusai diterima Wapres Jusuf Kalla di kantor Wapres hari ini.
Untuk mendukung program tersebut, lanjutnya, PT Perikanan Nusantara diminta untuk menyiapkan fasilitas pendukung seperti galangan kapal nelayan.
Menurut dia, pemerintah belum menargetkan kapan perusahaan tersebut harus dapat mencetak laba. (ln)
Sumber: Bisnis Indonesia