Ditemui wartawan di halaman belakang Istana Negara Jakarta, Kamis (21/12) petang ini, Juru Bicara Kepresidenan Andi Alfian Mallarangeng menyatakan, perlu tidaknya pemerintah mengimpor beras harus dilihat dari beberapa aspek, diantaranya stabilitas harga yang terjangkau dan kecukupan stok nasional yang harus terus terjaga.
Sehingga, menurut Andi Mallarangeng, jika stok nasional berkurang karena adanya operasi pasar, maka harus ada re-suplai beras dengan prioritas pertama membeli beras petani dari dalam negeri. Dan kemudian jika masih tidak mencukupi, maka untuk mencukupi stok nasional tersebut, harus dilakukan impor beras.
"Stok nasional yang digunakan pasti akan menurun, padahal stok nasional itu adalah ketahanan pangan. Dengan ketahanan pangan dan stok nasional semacam itu, kalau terjadi penurunan harus di re-suplai," jelasnya.
"Prioritas pertama re-suplai adalah dengan melakukan pembelian di dalam negeri. Namun jika pembelian dalam negeri ternyata tidak cukup karena produksi dalam negerinya tidak cukup, maka jalan lain adalah impor," tandas Andi Mallarangeng. (der)
Sumber: Elshinta