Dirjen Perkebunan Deptan Achmad Mangga Barani menyatakan selain melakukan perluasan areal perkebunan pihaknya juga dilakukan peremajaan tanaman sebanyak 10.000 ha serta rehabilitasi seluas 6.500 ha.
Menurut dia, upaya peningkatan produktivitas kakao nasional baik melalui peremajaan tanaman, rehabilitasi maupun perluasan lahan perkebunan tersebut dilakukan sejak 2006 hingga 2010.
Selama 2006-2010, tambahnya, perluasan areal tanaman kakao diharapkan mencapai 200.000 ha tersebar di delapan provinsi di Tanah Air. Terutama kawasan Indonesia Timur dari Sulawesi hingga Papua yang merupakan sentra produksi kakao, ujarnya.
Mangga Barani menyatakan saat ini luas perkebunan kakao di Indonesia mencapai 992.000 ha dan 89% di antaranya merupakan perkebunan rakyat dengan produksi 400.000 ton.
"Produktivitas tanaman kakao nasional saat ini dinilai masih sangat rendah yakni hanya sekitar 600-700 kg/ha per hektare," katanya.
Menyinggung ekspor kakao Indonesia, Dirjen Perkebunan menyatakan saat ini pasar ekspor terbesar komoditas tersebut masih Amerika Serikat. Namun dalam bentuk nonfermentasi atau biji kakao sehingga nilainya rendah, katanya. (ln)
Sumber: ANTARA