Jumat, 8 Desember 2006

Sektor Perunggasan Nasional Masih Hadapi Ancaman Pada 2007

Ketua Umum Pusat Pasar Unggas Nasional (Pinsar), Hartono di Jakarta, Kamis menyatakan, penurunan daya beli masyarakat yang diakibatkan kenaikan harga BBMpada Oktober 2005 masih akan menjadi ancaman sektor perunggasan pada 2007.

 

Sementara itu Ketua Umum Forum Masyarakat Perunggasan Indonesia, Don P Utoyo menyatakan, selain penurunan daya beli masyarakat beberapa ancaman lainnya masih menghadang sektor perunggasan dalam negeri pada tahun depan.

 

Beberapa ancaman tersebut, tambahnya, masuknya produk ternak unggas seperti paha ayam (chicken leg quarter/CLQ) dari beberapa negara-negara tetangga.

 

Hal lain yang menjadi ancaman terhadap sektor perunggasan nasional 2007,tambahnya, kematian akibat flu burung pada manusia yang dikaitkan dengan unggas, serta pengenaan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) terhadap produk peternakan dan bahan baku.

 

Untuk mengatasi berbagai ancaman terhadap sektor perunggasan, para pelaku usaha ternak unggas mengharapkan pemerintah menerapkan kebijakan seperti pemberantasan habis penyakit menular termasuk flu burung dan menciptakan iklim investasi yang kondusif.

 

Deptan telah menetapkan sejumlah kebijakan seperti pengendalian unggas dengan menerapkan maksimum biosecurity dan analisa risiko khususnya untuk pencegahan dan pengendalian penyakit berbahaya seperti flu burung.

 

Pencegahan masuknya produk ilegal melalui kerjasama antara Badan Karantina Pertanian dengan Bea Cukai dengan memperketat persyaratan pemasukan.

 

Selain itu melakukan harmonisasi kebijakan antara instansi terkait terutama dalam hal investasi, perizinan, perpajakan maupun impor ekspor sebagai upaya penciptaan iklim investasi yang kondusif di sekitar peternakan.

 

Sumber: ANTARA 

 
Agrina Update + Moment Update + Cetak Update +

Artikel Lain