"Kita menolak kenaikan itu, meski masih berupa rencana karena selama ini petani sudah membeli dengan harga cukup tinggi. Beban petani sudah berat, selain risiko kegagalan panen yang harus mereka tanggung," kata Ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Kalimantan Barat Zulfadhli.
Menurut Zulfadhli, meski akhirnya harga pupuk dinaikkan, pola subsidi pupuk ke petani harus diubah sehingga hasilnya tepat sasaran. "Insentif ke petani harus ditingkatkan untuk mengimbangi kenaikan tersebut karena harga jual produk pertanian umumnya tidak mengalami kenaikan," ujarnya.
Dia menambahkan petani sebagai salah satu investor terbesar di Tanah Air sudah selayaknya mendapatkan fasilitas yang lebih baik dari pemerintah seperti subdisi pupuk, bibit dan sarana produksi. (ln)
Sumber : ANTARA