Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro di Jakarta, Selasa mengatakan, pemberian subsidi itu dimungkinkan apabila yang diberikan ke BBN lebih rendah dibandingkan bahan bakar minyak (BBM).
Melalui program konversi minyak tanah ke elpiji itu maka nilai subsidi yang diberikan ke elpiji jauh lebih rendah dibandingkan minyak tanah.
Purnomo juga mengatakan, program pengurangan subsidi tidak dilakukan dengan menaikkan harga BBM, namun mengurangi volumenya dan menggantikannya dengan energi baru dan terbarukan.
Purnomo mengatakan, tahun ini, nilai subsidi BBm dan listrik mencapai Rp 85 triliun yang terdiri dari BBM Rp 60 triliun dan listrik Rp 25 triliun.
"Kita memang menyetor Rp 125 triliun dari pendapatan migas dan tambang, namun kita menerima subsidi paling besar yakni Rp85 triliun yang terdiri dari BBM Rp60 triliun dan listrik Rp25 triliun atau bersihnya bisa mencapai Rp100 triliun," katanya.
Sumber : ANTARA