Rabu, 22 Nopember 2006

Presiden: Percepat Reformasi Agraria

"Kita ingin memperbaiki pola-pola bertani, agar hasil yang dicapai lebih tinggi dan berkualitas. Kita harus memperbaiki cara cara memasarkan hasil pertanian agar petani kecil kita sejahtera," ujarnya dalam acara Penutupan Sidang Pleno Konferensi Dewan Ketahanan Pangan di Istana Bogor, tadi siang.

Presiden menyebutkan tidak hanya Indonesia, masih banyak negara yang mengalami kerawanan pangan. Berdasarkan data dari FAO, katanya, terdapat sekitar 854 juta jiwa manusia di dunia kekurangan pangan.

Seperempat dari seluruh jumlah itu adalah kelompok penduduk Indonesia yang mengalami kekurangan pangan. Kelompok masyarakat ini tidak mampu mencukupi bahan pangan untuk mereka sendiri, walaupun bekerja di sektor pertanian.

Keberhasilan pembangunan pertanian Indonesia, menurutnya, merupakan kunci dalam mengurangi kemiskinan dan kerawanan pangan.

"Bahan makanan pokok harus tersedia dan cukup dengan harga yang terjangkau. Seluruh aparatur negara baik di pusat dan di daerah wajib bekerja sama dan serius menghadapi masalah kemiskinan dan kerawanan pangan di Indonesia," tandasnya.

Selain para bupati dan gubernur, hadir pula pada acara penutupan konferensi ini antara lain Menko Perekonomian Boediono, Menteri Pertanian Anton Apriyantotno, Menteri Perdagangan Mari E. Pangestu, Menteri Dalam Negeri M. Ma'ruf, Menteri Perindustrian Fahmi Idris, Seskab Sudi Silalahi, Kepala Bappenas Paskah Suzetta serta jubir Andi Mallarangeng. (ln)

Sumber : Bisnis Indonesia

 
Agrina Update + Moment Update + Cetak Update +

Artikel Lain