Senin, 13 Nopember 2006

Ratusan Hektar Sawah di Kediri-Nganjuk Terancam Kesulitan Irigasi

Penurunan debit air di Bendungan Waruturi juga rawan yang akan menimbulkan gangguan pada pasokan air bersih bagi warga Surabaya Jatim. Selama ini Bendungan Waruturi menjadi pemasok utama irigasi wilayah Kabupaten Kediri dan Nganjuk pemasok sebagian air bersih untuk warga Surabaya.

Dalam kondisi normal, debit air di Bendungan Waruturi sebanyak 74 meter kubik per detik untuk debit air masuk atau inflow dan debit keluar atau outflow sebanyak 58 meter kubik per detik. Namun sejak satu bulan terakhir debit air Bendungan Waruturi turun masing-masing 60 meter per detik untuk inflow dan 40 meter kubik per detik untuk outflow.

Kepala Sub Divisi Jasa Air dan Sumber Daya Air Perum Jasa Tirta Kediri, Rizaldi Sapranum, Minggu (12/11) mengatakan, penurunan debit air Bendungan Waruturi itu disebabkan kekeringan. Hal tersebut menyebabkan terbentuknya sistem pasokan irigasi dan air minum.

Ia menjelaskan, untuk mengatasi persoalan tersebut, pihak Perum Jasa Tirta Kediri sejak 10 hari lalu melakukan pengalihan pasokan air di dua kanal bendungan. Pasokan kanal kanan untuk air minum ditambah lima persen dari volume normal. Penambahan volume ditambah dari kanal kiri yang selama ini dipakai untuk irigasi dan relatif lebih sedikit volume kebutuhannya.

Perum Jasa Tirta Kediri memperkirakan debit air Bendungan Waruturi akan kembali normal pada awal bulan Desembar mendatang. Hal ini sesuai dengan perkiraan Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) Nganjuk bahwa awal musim hujan di Kediri dan sekitarnya bekisar antara akhir November hinga akhir Desember.

Sedangkan untuk menunjang persediaan air di Bendungan Waruturi, Perum Jasa Tirta Kediri mengandalkan pasokan air dari sejumlah sungai kecil di sekitar bendungan meskipun volumenya tidak terlalu besar. (dir)

Sumber : Elshinta

 
Agrina Update + Moment Update + Cetak Update +

Artikel Lain