Demikian dikatakan Wakil Gubernur Jambi yang juga Kepala Pusat Pengendalian Kebakaran Lahan dan Hutan, Antony Zedra Abidin kepada wartawan di Jambi, Kamis (2/11).
Antony mengatakan, untuk mengantisipasi agar kebakaran lahan dan hutan di Jambi yang selama musim kemarau tahun 2006 telah mencapai 3.000 hektar tidak terulang lagi, setiap perusahaan perkebunan diminta untuk memiliki peralatan pemadaman api yang memadai.
Hal itu diperlukan guna menanggulangi kebakaran di lahannya. Pasalnya saat ini peralatan yang dimiliki perusahaan-perusahaan tersebut sangat tidak memadai.
Seperti diketahui, dampak dari kebakaran lahan dan hutan di Jambi itu mengakibatkan lumpuhnya Bandara Sultan Thaha selama sepekan. Namun demikian saat ini bandara tersebut mulai berfungsi kembali seiring dengan telah turunnya hujan di sejumlah daerah. (doa)
Sumber : Elshinta