Kesulitan air bersih ini dialami warga bukan hanya untuk kebutuhan hidup sehari-hari, tapi juga untuk kebutuhan hewan ternak mereka. Pasalnya rata-rata penduduk di Kecamatan Kemalang hidup dari bertani dan beternak sapi.
Seperti diketahui, sapi membutuhkan air untuk hidup lebih banyak daripada manusia, antara tiga sampai empat jeriken air, dimana satu jerikennya berisi sekitar 20 liter air. Sementara manusia cukup satu jeriken saja.
Oleh karenanya, tak sedikit warga yang menjual ternaknya untuk membeli air bersih untuk kebutuhan hidup sehari-hari. Pasalnya harga satu liter air bersih itu mencapai Rp 40.000,-.
Demikian diungkapkan Camat Kemalang, Herlambang, Rabu (11/10) pagi ini. Menurutnya, daerah Kemalang tergolong kawasan yang kesulitan air mengingat letaknya di pegunungan alias di lereng Merapi Kabupaten Klaten.
Menurutnya, sejauh ini sebenarnya Pemerintah Kabupaten Klaten telah banyak membantu dalam memberikan sarana air bersih melalui PDAM. Namun ternyata hal itu masih terbatas. Akibatnya warga terpaksa menjual hewan-hewan ternaknya untuk membeli air bersih. "Dengan kemampuan yang ada, masyarakat menjual ternak yang ada untuk membeli air," ujarnya.
Ia menambahkan, untuk mengatasi kesulitan air di daerahnya, pihaknya berharap kepada Pemkab Klaten agar bersedia memberikan bantuan berupa tanki air di kecamatan tersebut. Sebab hingga saat ini Kecamatan Kemalang belum memiliki sarana tanki air sendiri. (doa)
Sumber : Elshinta