Mentan Anton Apriyantono mengaku telah berkoordinasi dengan Gubernur Jateng mengenai kebenaran berita soal masuknya beras impor ke pasar di Jateng.
"Kami sedang menyelidiki dan dari catatan karantina, apa yang diberitakan, dimana bera simpor katanya masuk melalui Cirebon, secara resmi tidak ada," katanya sebelum rapat dengan President di Kantor Kepresidenan, tadi pagi.
Anton mengakui mengenai keberadaan beras impor di Semarang bagi para korban gempa. "Pemda Jateng sangat ketat dalam menyalurkan beras impor. Jadi harus izin mereka. Pengeluarannya pun harus dikawal mereka. Kita belum tahu yang beredar ini apakah sekedar isu atau memang betul dari impor," katanya.
Sebelumnya disebutkan ratusan ton beras impor diduga masuk ke wilayah Jateng melalui jalur darat, sementara stok beras yang dimiliki pedagang di provinsi ini cukup untuk memenuhi kebutuhan Lebaran.
Menurut Sekretaris Komisi B DPRD Jateng Zuhar Mahsun, pihaknya sudah mendapat laporan mengenai indikasi masuknya beras impor di sebagian wilayah Tegal, Banyumas dan Purbalingga.
Dia menegaskan rembesan beras impor ke wilayah perbatasan Jateng-Jabar itu diduga berasal dari beras impor yang ditemukan di Cirebon yang masuk melalui Pelabuhan Losari.
Zuhar mengemukakan sementara ini dugaan legislatif soal masuknya beras impor ke wilayah Jateng tersebut dilakukan oleh swasta dengan memanfaatkan jalur darat. (dj)
Sumber : Bisnis Indonesia