Dalam keterangan yang diterima wartawan di Jakarta, Kamis, dia menyayangkan kedua organisasi petani yang seharusnya membela kepentingan petani ternyata justru mendukung kebijakan impor beras sebanyak 210 ribu ton yang dilakukan Bulog.
"Sementara kita di parlemen teriak-teriak membela petani namun HKTI dan KTNA justru mendukung impor beras. Mereka sepertinya sudah terkooptasi dengan pemerintah," katanya.
Dia mengatakan, dana APBNP tidak akan dicairkan untuk impor beras namun hanya untuk belanja bagi program bantuan beras untuk rakyat miskin (Raskin) bulan November dan Desember 2006 .
Sumber: ANTARA