Hal tersebut dikatakan Juru Bicara Pemerintah Kabupaten Kediri Sigit Raharjo, Selasa (12/9) petang berdasarkan temuan petugas penyuluh pertanian di lapangan.
Sigit mengatakan, kesadaran para petani untuk melindungi diri dari kegiatan penyemprotan pestisida masih sangat kurang. Para petani di berbagai kecamatan tidak menggunakan alat pengaman berupa masker dan sarung tangan, sehingga rentan terkontaminasi dari zat kimia berbahaya pestisida.
Akibatnya para petani tersebut terancam berbagai macam penyakit karena adanya zat kolin esterasi yang merupakan kontaminan darah dan zat kimia dari pestisida yang bisa menimbulkan bibit penyakit dalam tubuh mereka. (doa)
Sumber: Elshinta