Demikian dikatakan salah satu kepala keluarga miskin di Kelurahan Baturetno, Bantul, Sulthoni, Selasa (12/9). Menurutnya, pembagian dari dolog yang kualitasnya jauh di bawah standar tersebut telah terjadi beberapa kali.
Sulthoni mengatakan, beras dolog tersebut sangat tidak layak konsumsi karena biji beras dalam kondisi patah-patah, warna beras kuning dan kehitam-hitaman serta berbau agak menyengat yang dimungkinkan karena faktor kelembaban.
Ditambah lagi dengan harga beras yang seharusnya Rp 1.000,- per kilogram, oleh pihak dolog dijual seharga Rp 1.100,- per kilogram. "Kalau dimakan, rasanya pun nggak enak," ujarnya. Hingga berita ini ditulis, pihak Dolog Tuban belum dapat dikonfirmasi. (doa)
Sumber : Elshinta