Kamis, 7 September 2006

SMK Farming Pati Cetak Ahli Budidaya Ternak

Siswa Sekolah Menengah Kejuruan tersebut tak melulu belajar di kelas dan kegiatan ekskul. Mereka juga melakukan banyak praktik sampai berbisnis melalui Training and Production Unit (TPU).  Menurut Ir. Bambang Widi Mardjono, pimpinan SMK Farming Pati, bila TPU semakin kuat diharapkan keuntungan makin besar dan siswa yang diberikan kesempatan untuk berlatih semakin banyak. Alhasil, semakin banyak pula lulusan yang berkualitas.

Sekolah yang berdiri pada 17 September 1986 ini telah mampu mendistribusikan lulusannya ke perusahaan peternakan seperti Putra Perdana Chicken (PPC) dan Kelompok Ternak Kurnia (KTK) di Bogor, serta di beberapa perusahaan penetasan (hatchery) di Denpasar.

“Lulusan SMK Farming Pati telah tersebar ke berbagai daerah di tanah air,” ucap Bambang yang memimpin sejak 1990 dengan nada bangga. Belum lama berselang, SMK ini diakui sebagai salah satu dari 17 sekolah unggulan oleh Pemda dan Dinas Pendidikan Nasional Jateng.

 

Konsep TPU

SMK Farming Pati melengkapi fasilitas sarana praktiknya dengan pengelolaan yang baik. Dengan TPU, sekolah di kawasan Tlogowungu ini berhasil menyediakan tempat praktik bagi siswa, mampu mempertahankan keberlangsungkan hidup siswa sekaligus memberi subsidi bagi siswa yang membutuhkan. Singkat kata, SMK Farming ini mampu merealisasikan pendidikan murah dan berkualitas serta mencetak lulusan yang kompeten di bidang peternakan.

Drh. S.S. Ngestiningsih, pengajar yang menerima beasiswa pelatihan agribisnis dari Belanda mengatakan, SMK Farming Pati selalu berupaya meningkatkan kualitas dengan memanfaatkan jaringan serta membuka hubungan kerjasama melalui perusahaan atau instansi peternakan yang mempekerjakan lulusannya. Harapannya, ada masukan teknologi baru yang nantinya akan diadopsi dalam kurikulum. “Dengan cara ini, alumnus senantiasa menguasai kompetensi yang up to date sesuai yang dibutuhkan perusahaan/institusi peternakan,” kata Bu Ning, sapaan akrabnya.

Untuk itu, SMK Farming menggandeng beberapa perusahaan peternakan. Di antaranya, PT Primatama Karyapersada (PKP) dalam kerjasama uji kompetensi operator farm broliler, peternakan mitra PKP sebagai tempat praktik kerja industri, dan PT Medion sebagai tempat uji kompetensi asisten peternakan. Tak ketinggalan juga dengan Perdana Putra Chicken (PPC) Bogor sebagai pengguna terbesar lulusan SMK Farming Pati.

 

Murah & Berkualitas

Bermotto “Pendidikan Untuk Kesejahteraan” SMK Farming Pati telah menyelenggarakan pendidikan bagi lulusan SMP dan MTs dengan program keahlian budidaya ternak. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan minat masyarakat terhadap pendidikan pertanian termasuk peternakan. Pasalnya, “Saat ini sekolah peternakan masih belum diminati masyarakat,” ungkap Ngestiningsih.

Program tersebut digulirkan untuk mengatasi pengangguran. Apalagi saat ini masih banyak anak yang tidak dapat melanjukan sekolah setelah lulus SMP atau MTS karena keterbatasan biaya.

Kurikulumnya yang aplikatif merupakan perpaduan antara kurikulum nasional dengan kompetensi yang dibutuhkan oleh perusahaan atau institusi. Sementara program pembelajarannya dikelompokkan menjadi kelas industri dan kelas wirausaha. Kelas industri harus diikuti semua siswa, sedangkan kelas wirausaha hanya dihadiri siswa yang berminat untuk berwirausaha.

 

AGRINA

 
Agrina Update + Moment Update + Cetak Update +

Artikel Lain