Demikian dikatakan Kepala Bidang Kesehatan Hewan, Dinas Peternakan Kabupaten Bogor, Sutrisno di Bogor, Jabar, Rabu (6/9).
Ia mengatakan, kematian unggas tersebut kebanyakan terjadi pada ayam buras. Dari kematian ini populasi unggas yang terancam flu burung sebanyak 17.956 ekor dari jumlah total populasi secara keseluruhan 1.233.467 ekor.
Menurut Sutrisno, kematian unggas tersebut telah dilakukan tes laboratorium, 17 ekor diantaranya positif terkena flu burung. Meskipun situasi ini dikatakan terancam flu burung, namun pihak Dinas Peternakan Kabupaten Bogor meminta masyarakat tidak perlu panik.
Sutrisno menjelaskan, kasus kematian terbaru pada unggas di Kabupaten Bogor hingga saat ini terjadi di Desa Harapan Jaya Cibinong, Jabar dan di Desa Sukaraja, dimana kematian di daerah tersebut tercatat sebanyak 25 ekor.
"Kasus kematian sebanyak 1.985 dan kebanyakan terjadi pada ayam buras. Seluruh masyarakat harus diberikan perhatian bahwa kasus flu burung itu perlu diwaspadai namun tidak harus panik," kata dia.
Lebih lanjut Sutrisno menegaskan, meskipun situasi Kota maupun kabupaten Bogor terancam akan virus flu burung, akan tetapi pihaknya mengharapkan masyarakat untuk tidak panik.
Ia menambahkan, meskipun kasus kematian yang diduga terkena virus flu burung akhir-akhir meningkat, akan tetapi pihak terkait tetap mengambil langkah-langkah dengan cara melakukan vaksinasi termasuk melakukan disinfeksi terhadap kandang-kandang yang diduga terkena virus flu burung. (dir)
Sumber : Elshinta