Ancaman gagal panen ribuan hektar sawah produktif di Kabupaten Serang tersebut, selain karena kemarau panjang, disebabkan pula serangan hama dan ulat grayak, kata Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Serang, Hermawan, di Serang, hari ini.
"Ancaman kekeringan lahan sawah di Kabupaten Serang cukup mengkhawatirkan, namun jumlah gabah hasil produksi panen sebelumnya dan sekarang masih mencukupi kebutuhan masyarakat," katanya.
Berdasarkan data, kekeringan lahan sawah di Serang meliputi daerah Desa Nagara, Letos, Sukamaju dan Potusi di Kecamatan Kragilan, selain mengancam pula Kecamatan Kronjo, Kibin, Kasemen, Ciruas, Pontang, Tirtayasa, Kramatwatu dan Taktakan.
Hermawan mengatakan beberapa lahan sawah yang dilanda ancaman ulat grayak di Kabupaten Serang sudah diantisipasi dengan menggunakan obat pestisida baykap dan nelbit berdosis tinggi.
Setiap tahunnya di Kabupaten Serang, Hermawan menjelaskan, tidak pernah mengalami krisis pangan, karena hasil panen selalu lebih besar dibanding hasil panen yang gagal.
Dia mengatakan bila ada warga Kabupaten Serang makan nasi yang dikeringkan (nasi aking), bukan karena krisis pangan, tetapi faktor daya beli masyarakatnya yang rendah. "Untuk mengatasi masalah tersebut, Pemkab Serang mengadakan program beras miskin, untuk warga miskin," katanya.(LN)
Sumber: Bisnis Indonesia