Selasa, 29 Agustus 2006

Pembakaran Lahan Sebabkan Ketidaksuburan

Head of Corporate Communications PT PP London Sumatra (Lonsum) Indonesia Tbk, Duddy Pramudyanto mengatakan, hasil penelitian yang dilakukan perusahaannya menunjukkan, pembakaran juga merusak mutu tanah sehingga berdampak pula pada penurunan kualitas tanaman dan hasil panen.

Lahan eks pembakaran mengalami ketidaksuburan sehingga tanaman perkebunan menjadi tidak sehat yang berdampak pada hasil buah yang tidak maksimal.

"Buat apa untung sebentar yang diraih dari penghematan biaya pembukaan lahan, tapi rugi dimasa datang dengan perolehan pendapatan yang minim," katanya ketika dipertanyakan soal untung-ruginya membuka lahan baru dengan cara membakar hutan hari ini.

Dalam dua hari terakhir menunjukkan langit Kota Medan terlihat semakin ditutupi kabut asap yang diduga merupakan "kiriman" dari Riau.

Sumut sendiri sedikit bebas dari total kabut asap karena pembukaan lahan baru di daerah itu sangat sedikit akibat habisnya lahan kosong untuk perkebunan.

Menurut Duddy, hasil temuan yang menyebutkan lahan menjadi tidak subur dengan cara membakar itu-lah yang membuat manajemen PT Lonsum sejak awal tidak melakukan pembakaran ketika membuka lahan-lahan barunya di tujuh provinsi mulai Sumut hingga Kalimantan Timur.

Perusahaan ini memilih melakukan tebang rubuh ketika membuka lahan perkebunan baru.

Tanaman yang dirubuhkan dan akhirnya membusuk itu menjadi pupuk tersendiri bagi tanam baru yang ditanam di antara pohon-pohon yang dirubuhkan tersebut.

Sebagai anggota Rounstable on Sustainable Palm Oil (RSPO), sebuah organisasi nirlaba internasional yang peduli pada industri sawit yang ramah lingkungan, perusahaan ini juga mengaku terus berupaya mengurangi penggunaan pupuk kimia pada tanaman perkebunannya.

Pembuatan kompos yang berasal dari limbah produksi crude palm oil (CPO) sudah dilakukan perusahaan di berbagai perkebunanan miliknya itu hingga saat ini berhasil mengurangi penggunaan pupuk kimia hingga 30%. (editor dj)

Sumber: ANTARA

 
Agrina Update + Moment Update + Cetak Update +

Artikel Lain