Jumat, 25 Agustus 2006

Akibat Flu Burung, Indonesia Rugi 170 Juta Dolar AS

"Kerugian ini belum termasuk penanganan manusia yang terjangkit flu burung,

serta korban manusia yang meninggal dunia karena flu burung", kata Dirjen Kerjasama ASEAN Departemen Luar Negeri, Dian Triansyah Djani, di Bandung, Kamis.

 

Menurut dia, dalam jumlah kerugian unggas, Indonesia masih di bawah Thailand yang menderita sebesar 1,2 miliar dolar AS dan Vietnam 200 juta dolar AS. Tetapi dalam segi penjangkitan terhadap manusia, Indonesia berada di urutan paling atas, dengan 60 orang positif flu burung dan 50 diantaranya meninggal dunia.

 

Padahal dengan kerugian unggas sangat besar, kata Dian, korban manusia di Thailand hanya 15 orang meninggal, di Vietnam 42 jiwa dan Kamboja 6 jiwa.

 

Ia mengemukakan, perhatian negara-negara di dunia terhadap penyebaran dan penanganan flu burung sudah sangat besar. Salah satunya adalah komitmen 25 negara dan organisasi internasional untuk membantu dengan dana senilai 1,9 miliar dolar AS dalam bentuk tunai dan bantuan teknis.

 

Jepang juga memberi perhatian besar, dengan merealisasikan bantuan dari pemerintahnya senilai 46,8 juta dolar AS yang digunakan untuk penanggulangan flu burung di ASEAN, katanya.

 

Sementara itu, Asisten Khusus Sekjen ASEAN (Special Assistant to Secretary General of ASEAN) Azmi Mat akhir, mengatakan, saat ini di ASEAN hanya tiga negara yang bebas flu burung, yani Singapura, Brunei Darussalam dan Philipina, sedangkan Kamboja, Laos dan Malaysia, kasus flu burung baru merebak sebatas unggas.

 

"Penanganan flu burung di setiap negara berbeda-beda, tergantung karakteristik dan geografisnya. Vietnam beruntung karena mudah memaksa melakukan depopulasi, dan dalam waktu singkat bis amenekan outbreak flu burung", katanya.

 

Indonesia sendiri, lanjut Azmi, untuk penanganan flu burung sudah menjalin kerjasama dengan negara-negara ASEAN yang dimulai dari Ministerial Meeting on Combating the Spread of Avian Influensa di Bangkok, Thailand, 28 Januari 2004 dan ditingkat Internasional, Indonesia juga mengikuti International Pledging Conference on Avian and Human Pandemoc Influenza pada Januari 2006 lalu di Cina.

 

Sumber: ANTARA

 

 
Agrina Update + Moment Update + Cetak Update +

Artikel Lain