Jumat, 4 Agustus 2006

Wapres: Revitalisasi Pertanian Harus Berdasarkan Pasar

"Bicara soal pertanian (agroindustri), kita bicara bagaimana menjualnya sementara soal menanamnya itu nomor dua," kata Wapres Jusuf Kalla pada pencanangan Sumetera Barat  sebagai sentra Kakao dan revitalisasi pertanian di Padang Pariaman, Sumbar, Kamis.

 

Menurut Wapres, apabila tanaman sudah mulai ditanam maka sudahh harus siap dalam pasar untuk menjual hasilnya pada beberapa tahun kemudian. Oleh karena itu, tambah Wapres suatu produk pertanian akan berhasil jika telah diketahui pasarnya atau pembelinya serta nilai jual yang makin tinggi.

 

Wapres juga meminta Pemda untuk secara bersama-sama melakukan bimbingan dan bekerjasama dengan masyarakat. Wapres juga meminta Pemda untuk lebih mementingkan perkebunan rakyat dalam budidaya kakao dibandingkan dengan perkebunan besar.

 

"Jadi kalau ada permintaan 100 ha oleh perkebunan untuk usaha tanaman kakao, dan ada permintaan dari masyarakat 10 hektar per Kepala Keluarga maka pilihlah yang 10 hektar per KK," kata Wapres.

 

Menurut Wapres, dengan pilihan memberikan kesempatan kepada masyarakat membudidayakan kakao, makana kan meningkatkan pendapatan masyarakat. Sedangkan jika memilih memberikan kepada perkebunan besar maka hasil yang didapat hanya akan dinikmati oleh pengusahanya saja. Sedangkan masyarakatnya, tambah Wapres, hanya akan menjadi pekerja atau buruh.

 

Dalam kunjungan kerja selama dua hari di Sumbar, Wapres Jusuf Kalla juga meresmikan

dimulainya proyek pelebaran jalan sepanjang 41 km antara Sicincin, Kabupaten Agam dan Malalak, Bukit Tinggi. Proyek pelebaran jalan tersebut diharapkan bisa selesai dalam waktu dua tahun dan dibiayai dengan dana APBN.

 

Sumber: ANTARA

 
Agrina Update + Moment Update + Cetak Update +

Artikel Lain