Berdasarkan pantauan Satuan Polisi Air dan Udara (Satpolairud) di Pantai Perigi, air pasang yang terjadi dua hari lalu sempat meluber dan hampir mengenai permukiman warga di sekitar pesisir pantai yang kosong karena sudah ditinggal oleh pemiliknya sejak dua minggu yang lalu.
Pengamat Pantai dari Satpolairud Briptu Hendro kepada ELSHINTA, Senin (31/7) siang ini mengatakan, air pasang tersebut tidak sampai membahayakan warga. Sementara sampai pagi tadi, ketinggian air pasang masih mencapai satu meter dari ketinggian normalnya.
Meski dinyatakan tidak berbahaya, namun para nelayan tetap enggan melaut. Pasalnya selama dua hari ini, gelombang pasang tersebut membuat dua kapal pencari ikan masing-masing Eka Sapta dan Dwi Sapta bocor dan tenggelam meski 30 anak buah kapalnya selamat. (doa)
Sumber: Elshinta