Dalam aksi longmarch yang dilakukan petani yang tergabung dalam Aksi Bersama Gerakan Petani se-Jawa Tengah ini menuntut beberapa hal, diantaranya adalah membubarkan bulog dan hidupkan kembali lumbung desa.
Selain itu, mereka juga menginginkan agar ditumbuhkan koperasi-koperasi petani sebagai media pendukung usaha penguat ekonomi petani serta menginginkan agar dialihkan subsidi pupuk yang diberikan oleh pemerintah dari subsidi produsen pupuk kepada petani lain, melalui koperasi-koperasi petani.
Ribuan para petani juga menuntut agar menolak keberadaan organisasi tani yang tidak diurus serta dikelola oleh petani dan hanya menjadikan petani sebagai kuda tunggangan.
Aksi longmarch yang dilakukan oleh ribuan petani ini berlangsung cukup tertib. Banyak diantara para petani itu berjalan kaki. Namun ada pula para petani itu menggunakan bus dan truk untuk melakukan aksi longmarch tersebut. Aparat kepolisian dari Poltabes Semarang juga mengawal jalannya aksi longmarch ini.
Sementara itu, beberapa petani juga membawa spanduk yang bernada kritisan, diantaranya adalah "Bagi petani yang dimaksud hama adalah bukan hanya tikus, wereng dan lain-lain. Akan tetapi kebijakan pemerintah yang tidak berpihak kepada para petani adalah hama yang paling berbahaya". (dir)
Sumber : Elshinta
