Menurut Menteri Koperasi dan UKM Suryadharma Ali kepada wartawan di Solo, Jawa Tengah, Rabu (26/7), dana Rp 8 miliar tersebut sebenarnya untuk pembangunan pasar tradisonal di wilayah lain. Namun berhubung terjadi bencana alam di Yogyakarta dan Jateng 27 Mei lalu, dana tersebut dialihkan untuk merekonstruksi pasar tradisional yang rusak akibat gempa.
Ia mengatakan, dua propinsi tersebut menjadi prioritas karena kebutuhan pasar telah sangat mendesak dan diharapkan perekonomian dapat segera berjalan normal. Menteri menuturkan, proses pencairan dana tersebut harus melibatkan pemerintah daerah dan seluruhnya akan diatur oleh pemprop dengan menggunakan jalur koperasi sebagai penyalur bantuan.
Ia menjelaskan, koperasi yang ditunjuk dalam penyaluran bantuan tersebut adalah bank-bank pasar, sehingga bantuan dapat dioptimalkan penyalurannya kepada yang membutuhkan.
Selain menganggarkan dana sebesar Rp 8 miliar bagi pasar tradisonal yang tertimpa bencana gempa, Menteri Koperasi, juga memberikan bantuan penguatan modal bagi pedagang di Kota Solo.
Bantuan penguatan modal diserahkan oleh Menteri Koperasi kepada Walikota Solo Joko Widodo sebesar Rp 5,090 miliar. Dana tersebut, tambahnya, tersebar di tujuh kecamatan yang ada di Kota Solo. (dir)
Sumber: Elshinta