Peringatan yang disebarluaskan oleh Internasional SOS pada September 2004 silam tersebut, untuk mewaspadai timbulnya wabah flu burung (avian influenza/AI). Bahkan, lembaga dunia itu menyediakan informasi dan program kesigapan menghadapi jenis influenza baru itu melalui websitenya.
Pada Juni 2005 secara resmi diumumkan adanya 108 kasus flu burung pada manusia di empat negara yaitu Thailand, Vietnam, dan Kamboja. Di tiga negara itu dilaporkan virus ini telah berjangkit sejak akhir 2003 dengan 54 orang meninggal dunia. Di Indonesia terdapat tiga kasus flu burung yang dilaporkan, dan ketiganya meninggal dunia.
Virus ini memang makin menakutkan, karena hingga saat ini belum ada vaksin flu burung yang efektif untuk manusia. Yang ada baru untuk hewan. Apalagi WHO sempat menduga virus ini bisa menular antarmanusia setelah meneliti kasus penularan pada sebuah keluarga di Medan. Namun Depkes hingga kini belum mempunyai bukti adanya penularan antarmanusia.
PT Bio Farma, BUMN produsen vaksin nasional, yang Agustus mendatang genap berusia 116 tahun 'dituntut' untuk segera memproduksi vaksin flu burung tersebut.
Salah satu peralatan yang segera akan dipasang adalah bio safety level (BSL) III untuk produksi vaksin flu burung memerlukan teknologi yang tinggi dengan tingkat keamanan yang maksimum.
Tiga alternatif
Dalam kesempatan itu, Baxxter memberikan tiga alternatif kerja sama yaitu pertama, Depkes membeli vaksin flu burung langsung dari Baxxter, kedua Baxxter membangun pabrik baru di Indonesia untuk memproduksi vaksin flu burung, dan ketiga memproduksi vaksin di Indonesia dengan bekerja sama lewat Bio Farma.
Pada saat itu, Menkes Siti Fadilah Supari memilih alternatif ketiga. Menurutnya pemerintah tidak tertarik alternatif pertama, karena Indonesia membutuhkan alih teknologi dalam memproduksi vaksin flu burung.
Rencananya, dalam kerja sama tersebut akan dipergunakan sistem down stream (sistem produksi di bagian hilir). Dengan sistem ini, Indo-nesia secara bertahap dalam melakukan alih teknologi. Apabila terjadi pandemi flu burung di Indonesia, Bio Farma sudah memiliki sistem untuk memproduksi secara massal.
Sumber: Bisnis Indonesia