Jumat, 21 Juli 2006

Ribuan Nelayan di Pantai Pangandaran Terancam Menganggur

Menurut salah seorang nelayan di Pantai Pangandaran, Simon, Kamis (20/7), dirinya merasa sangat sedih, karena perahunya ikut rusak diterjang tsunami. Menurutnya, alat-alat melautnya, seperti jaring juga ikut hancur dan terbawa ombak, hanya beberapa sisa saja yang masih menempel di darat dan ia harus memperbaikinya.

Ia memaparkan, dirinya membutuhkan biaya sekitar Rp 4 juta untuk memperbaiki parahunya tersebut. Dan, ujarnya, ia merasa beruntung, karena motor perahunya tidak rusak dan masih dapat digunakan.

Ia menjelaskan, dirinya bersama nelayan-nelayan lainnya di Pantai Pangandaran masih kebingungan untuk mencari modal, agar dapat kembali melaut. Pasalnya Koperasi Minahasa, yaitu tempat dirinya dan teman-teman nelayan lainnya bernaung juga tengah kesulitan untuk biaya.

Simon menambahkan, kemungkinan besar kapal-kapal yang masih utuh milik nelayan tersebut hanya tersisa sekitar 50 unit kapal.

Dari pantauan di sepanjang Pantai Pangandaran terlihat banyak sekali bangkai kapal yang berseraklan dimana-mana. Bahkan ada bangkai kapal yang menabrak rumah, baik yang rusak maupun yang masih utuh. Bangkai kapal tersebut hingga saat ini belum dibersihkan.(dir)

Sumber: Elshinta

 
Agrina Update + Moment Update + Cetak Update +

Artikel Lain