Demikian dikatakan Menteri Negara Kelautan dan Perikanan Freddy Numberi saat dihubungi Kamis (20/7) pagi ini. Seperti diketahui, anggaran tambahan itu diajukan terkait dengan berbagai bencana yang terjadi, termasuk musibah gempa dan tsunami yang terjadi di wilayah Pantai Selatan Pulau Jawa, Senin (17/7) lalu.
Freddy mengatakan, kerusakan di sektor kelautan dan perikanan sangat parah. Apalagi jika dilihat di Kabupaten Ciamis, dimana rata-rata nelayan mengalami kerugian yang cukup besar akibat ribuan kapal mereka rusak, bahkan hancur. Begitu juga dengan total kerusakan yang terakumulasi dari beberapa kabupaten di Jawa Barat, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Timur.
"Nilai total kerusakan setelah kita hitung seluruhnya, termasuk banjir yang di Sulawesi Selatan itu mencapai kurang lebih Rp 228 miliar," jelas Freddy.
Pihaknya, lanjut Freddy, juga telah membahas masalah tersebut dengan DPR. Menanggapi masalah yang dialami Kementerian Negara Kelautan dan Perikanan, kata dia, DPR menyatakan dukungannya.
"Tadi malam kita bahas dengan Dewan, dalam hal ini Komisi IV. Kita bersyukur bahwa DPR mendukung, bahwa ini perlu. Karena pertama, bencana adalah sesuatu yang tidak bisa kita hindari, dan ini adalah nilai di luar yang kita alokasikan sebelumnya yaitu Rp 200 miliar untuk kegiatan dan program yang lain-lain dalam rangka penguatan modal dan peningkatan pembangunan ekonomi keluarga masyarakat nelayan," jelasnya. (doa)
Sumber: Elshinta