Ifah Syarifah, Direktur PT Arafa Arinaya Asia (Arafa) mengatakan, teh telah lama menjadi bagian ekonomi dan budaya. Di saat kopi mendominasi, Arafa mencoba mengembalikan kejayaan teh. Perusahaan ini tidak hanya fokus pada teh premium tapi juga melakukan inovasi produk dan pemberdayaan petani lokal.
Menurut Ifah, perusahaan memiliki komitmen kuat untuk memberdayakan para petani melalui kerja sama dengan petani di Jawa Barat seperti Garut, Cianjur, Ciwidey, dan Bandung Barat. Luas lahannya mencapai 50 ha. Panen dilakukan dua minggu sekali dan menghasilkan sekitar 3 ton daun teh basah atau setara 1,5 ton daun teh kering.
“Perusahaan berkomitmen kuat terhadap komunitas petani teh. Produksi teh berupa white tea, green tea, dan black tea. Lalu, menciptakan teh varian baru seperti campuran buah, bunga khas Indonesia, serta menciptakan produk baru bubuk matcha,” jelasnya saat acara TPOMI 2025.
Selain itu, lanjut Ifah, produk andalan yang sedang tren adalah matcha. Produk matcha dipasarkan pada 2010. Ada dua jenis yaitu matcha seremonial dan matcha kuliner. “Matcha ekspor ke Turki dan Singapura. Produk teh didistribusikan melalui gerai AEON internasional dengan tujuan ekspor ke Jepang, Malaysia, Singapura, dan Brunai. Terus, teh hijau ekspor juga ke Maroko dan Rusia, sedangkan cokelat dan matcha rice cracker ekspor ke Korea Selatan setiap dua bulan sekali,” tutupnya.
Sabrina Yuniawati







